Sosialisasi Perda Ketahanan Keluarga Digelar di Muara Wis, Selamat Ari Wibowo Tekankan Peran Strategis Keluarga

Sabtu, 26 Juli 2025

Kesahkaltim.com, Kutai Kartanegara – Dalam upaya memperkuat struktur sosial masyarakat dari unit terkecil, Anggota DPRD Kalimantan Timur, Selamat Ari Wibowo kembali menyapa warga melalui kegiatan Sosialisasi Peraturan Daerah (Sosper) ke-7 yang membahas Perda tentang Penyelenggaraan Pembangunan Ketahanan Keluarga. Kegiatan ini berlangsung di Desa Muara Wis, Kecamatan Muara Wis, Kabupaten Kutai Kartanegara, pada Sabtu (26/7/2025).

Acara yang berlangsung dengan suasana penuh antusiasme ini difasilitasi oleh moderator Alauddin, serta menghadirkan dua narasumber, yaitu Ahmad Ali Fahrudi, SH dan Munabbihuddin. Mereka memberikan pemaparan mendalam terkait isi Perda tersebut.

Dalam sambutannya, Selamat Ari Wibowo menegaskan bahwa keluarga memiliki fungsi vital sebagai benteng utama masyarakat dalam menghadapi berbagai dinamika zaman, mulai dari tekanan ekonomi, pergeseran nilai budaya, hingga krisis spiritual.

“Ketahanan keluarga bukan hanya urusan dapur atau tempat tinggal yang layak. Ini tentang bagaimana membangun keseimbangan antara kebutuhan fisik, materiil, dan spiritual. Tiga aspek ini harus saling melengkapi agar keluarga bisa menjadi pelindung dan pengarah generasi,” jelasnya.

Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak dalam mendukung implementasi Perda ini. Menurutnya, pemerintah tidak bisa berjalan sendiri tanpa partisipasi masyarakat dan dukungan dari sektor swasta.

“Kolaborasi menjadi kunci. Kita perlu membangun ekosistem yang mendukung keluarga agar bisa tumbuh dengan sehat, harmonis, dan mampu mencetak generasi yang tangguh,” ujar politisi PKB tersebut.

Narasumber Ahmad Ali Fahrudi dalam pemaparannya mengungkap bahwa salah satu tantangan utama dalam ketahanan keluarga saat ini adalah lemahnya komunikasi antaranggota keluarga, yang diperparah oleh penggunaan gadget berlebihan dan kurangnya waktu berkualitas bersama.

Sementara itu, Munabbihuddin menekankan perlunya pendekatan spiritual dalam membentuk keluarga yang kuat. Menurutnya, nilai-nilai keagamaan dan budaya lokal bisa menjadi landasan kuat dalam membangun karakter keluarga yang kokoh.

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari warga setempat yang merasa bahwa pembahasan semacam ini sangat relevan dengan kondisi keluarga masa kini. Banyak di antara mereka yang berharap kegiatan sosialisasi seperti ini terus dilanjutkan secara berkala.

“Kami ingin Perda ini tidak sekadar menjadi dokumen hukum, tetapi benar-benar membumi dalam kehidupan masyarakat. Kalau keluarganya kuat, maka kita punya pondasi kuat untuk membangun daerah ini,” tutup Selamat.

Share Link: